• Home
  • Opini
  • Sosial
  • Islam
  • Minat
    • Teknologi
    • Artificial Intelligence
    • Internet
    • Food
    • Millennial
    • Seputar PNS
    • Lingkungan
    • Garis Hitam Project
  • Pendidikan
    • SD/MI
    • SMP/MTS
    • SMA/MA
    • Sarjana
    • Magister
  • Buku
  • Jual Foto
    • Portfolio Shutterstock
    • Tips Foto
  • More
    • About
    • LAYANAN/PRODUK KAMI
    • FAQ
    • Kontak
    • DISCLAIMER
    • KEBIJAKAN PRIVASI
    • KETENTUAN LAYANAN
    • Sitemap
    • PRIVACY POLICY
    • TERM OF SERVICE
Diberdayakan oleh Blogger.
Email bloglovin facebook instagram twitter whatsapp pinterest

Hei Sobat !

Apple Inc. bukan sekadar perusahaan; ia adalah fenomena budaya, ekonomi, dan teknologi. Dari garasi kecil di California hingga menjadi perusahaan pertama dengan valuasi triliunan dolar, Apple telah mengubah cara kita bekerja, berkomunikasi, dan hidup. Namun, di balik desain premium dan branding yang ikonik, apa sebenarnya DNA yang membuat Apple begitu dominan?

Lebih dari sekadar produk, kesuksesan Apple dibangun di atas fondasi strategi yang kompleks, mencakup etika bisnis, tanggung jawab sosial, dan visi keberlanjutan yang kuat. Mari kita bedah lebih dalam.

DNA Kesuksesan: Mengapa Dunia Memilih Apple?

Jika kita telusuri, kekuatan Apple tidak hanya terletak pada satu aspek, melainkan sinergi dari beberapa elemen kunci:

  1. Ekosistem yang Mengikat (dan Eksklusif): Kekuatan terbesar Apple adalah ekosistemnya yang terintegrasi. iPhone, MacBook, iPad, dan iWatch bekerja bersama dengan mulus, menciptakan pengalaman pengguna yang sulit ditandingi. Ekosistem tertutup ini tidak hanya memberikan kenyamanan tetapi juga membangun loyalitas pelanggan yang luar biasa dan menanamkan kesan prestise.

  2. Branding Ikonik dan Koneksi Emosional: Dengan filosofi "less is more", Apple menciptakan identitas desain yang premium, minimalis, dan konsisten. Mereka tidak menjual produk; mereka menjual pengalaman, gaya hidup, dan simbol status. Ini menciptakan hubungan emosional yang kuat dengan penggunanya.

  3. Fokus Utama pada Privasi & Keamanan: Di tengah maraknya isu kebocoran data, komitmen Apple terhadap privasi menjadi nilai jual yang sangat kuat. Fitur seperti App Tracking Transparency dan enkripsi data yang solid menjadikan Apple pilihan utama bagi pengguna yang sadar akan keamanan digital.

  4. Inovasi Teknologi yang Bertanggung Jawab: Dari chip Apple Silicon yang efisien energi hingga fitur aksesibilitas seperti VoiceOver untuk penyandang disabilitas, Apple terus berinovasi tidak hanya untuk performa tetapi juga untuk inklusivitas dan efisiensi.

Tiga Pilar Tanggung Jawab: People, Planet, Profit

Di balik citra premiumnya, Apple secara serius mengadopsi kerangka kerja Triple Bottom Line (TBL), yang menyeimbangkan antara keuntungan finansial dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

  • People (Manusia): Apple berperan besar dalam menciptakan lapangan kerja dan menumbuhkan ekonomi digital global melalui App Store. Program seperti Supplier Responsibility memastikan keselamatan dan kesejahteraan pekerja di rantai pasoknya. Selain itu, inisiatif pendidikan seperti "Everyone Can Code" bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara global.

  • Planet (Lingkungan): Komitmen Apple terhadap lingkungan sangat ambisius. Dengan target menjadi netral karbon pada tahun 2030, perusahaan ini gencar menggunakan 100% energi terbarukan di semua fasilitasnya, mendesain produk dari bahan daur ulang (seperti aluminium dan kobalt), serta menjalankan program daur ulang "Apple Trade-In" untuk mengurangi limbah elektronik.

  • Profit (Keuntungan): Keputusan bisnis yang etis dan berkelanjutan terbukti berdampak positif pada kinerja keuangan Apple. Reputasi yang kuat, loyalitas pelanggan yang tinggi, dan efisiensi energi dalam produksi secara langsung menyumbang pada posisi Apple sebagai pemimpin pasar dengan nilai merek yang tak tertandingi.

Tantangan dan Sisi Gelap: Isu Monopoli

Namun, gambaran ini tidak akan lengkap tanpa melihat tantangannya. Dominasi Apple di pasar, terutama melalui kontrol ketat atas App Store dan ekosistemnya, telah memicu tuduhan praktik monopoli. Kontrol ini dianggap dapat menghambat inovasi dari pengembang pihak ketiga, mengurangi pilihan konsumen, dan menciptakan persaingan yang tidak adil. Ini adalah sebuah dilema etis yang terus menjadi perdebatan hangat di tingkat global.

Pelajaran untuk Indonesia: Visi Ekonomi Berkelanjutan

Studi kasus Apple menawarkan banyak pelajaran berharga bagi Indonesia dalam membentuk visi ekonomi masa depan:

  • Branding Kuat dan Berbasis Nilai: Membangun citra merek yang tidak hanya berkualitas tetapi juga memiliki nilai-nilai etika dan keberlanjutan.

  • Investasi pada Talenta: Kesuksesan jangka panjang bergantung pada investasi dalam sumber daya manusia dan ekosistem yang mendukung inovasi.

  • Model Bisnis Berpusat pada Pelanggan: Fokus pada pengalaman pengguna dan privasi data untuk membangun kepercayaan dan loyalitas.

  • Mendorong UMKM Hijau: Mendukung usaha kecil dan menengah yang mengadopsi praktik berkelanjutan, sejalan dengan tren ekonomi global.

Kesimpulan

Apple menunjukkan bahwa kesuksesan bisnis di era modern tidak lagi bisa diukur hanya dari angka penjualan. Perpaduan antara inovasi tanpa henti, branding yang kuat, dan komitmen tulus terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan telah menjadi formula kemenangan mereka.

Meskipun tidak lepas dari tantangan, terutama terkait isu monopoli, langkah-langkah Apple dalam mendorong keberlanjutan dan inklusivitas menjadi standar baru bagi perusahaan teknologi global. Ini adalah bukti bahwa profitabilitas dapat berjalan seiring dengan etika—sebuah pelajaran penting bagi kita semua yang bercita-cita membangun masa depan yang lebih baik.

Artikel ini adalah hasil analisis dan sintesis dari materi studi kasus Etika Bisnis oleh tim mahasiswa Telkom University. 

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Sebagai seorang karyawan di sektor publik, Anda mungkin berpikir bahwa leadership adalah ranah para atasan dan manajer. Namun, kenyataannya, keterampilan leadership memiliki peran yang jauh lebih penting dan memberdayakan bagi setiap individu dalam organisasi pemerintahan. Mengembangkan jiwa kepemimpinan, terlepas dari posisi formal Anda, dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi diri Anda, tim Anda, dan kualitas pelayanan publik secara keseluruhan.

sumber : https://wqa.co.id/wp-content/uploads/2019/03/Pentingnya-Memiliki-Jiwa-Leadership-dalam-bekerja.jpg

Lebih dari Sekadar Jabatan: Memahami Esensi Leadership

Leadership bukan sekadar tentang memberikan perintah atau mengawasi bawahan. Intinya adalah kemampuan untuk mempengaruhi, memotivasi, dan menginspirasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Dalam konteks sektor publik, ini berarti mampu mendorong kolaborasi, menginisiasi perbaikan, dan menjadi agen perubahan positif, bahkan tanpa harus memiliki posisi struktural yang tinggi.

Mengapa Leadership Sangat Penting bagi Karyawan Sektor Publik?

  1. Meningkatkan Efektivitas Tim: Karyawan dengan skill leadership yang baik cenderung lebih proaktif dalam berkolaborasi dan berkontribusi dalam tim. Mereka dapat mengidentifikasi masalah, menawarkan solusi, dan memotivasi rekan kerja untuk mencapai hasil yang lebih baik. Ini secara langsung meningkatkan efektivitas dan produktivitas tim secara keseluruhan.

  2. Mendorong Inisiatif dan Inovasi: Jiwa kepemimpinan mendorong karyawan untuk berpikir di luar kotak dan mengambil inisiatif untuk perbaikan. Mereka tidak hanya menunggu perintah, tetapi berani mengusulkan ide-ide baru dan mencari cara yang lebih efisien dan efektif dalam memberikan pelayanan publik.

  3. Meningkatkan Kemampuan Problem Solving: Karyawan yang memiliki sense of leadership cenderung lebih analitis dan mampu menghadapi tantangan dengan kepala dingin. Mereka tidak hanya mengidentifikasi masalah, tetapi juga aktif mencari solusi dan melibatkan orang lain dalam proses pemecahan masalah.

  4. Membangun Kepercayaan dan Hubungan yang Kuat: Leadership yang efektif didasarkan pada komunikasi yang jelas, empati, dan kemampuan membangun hubungan yang positif dengan rekan kerja dan stakeholder. Karyawan yang memiliki skill ini mampu menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan kolaboratif.

  5. Membuka Peluang Pengembangan Karir: Organisasi sektor publik semakin menyadari pentingnya leadership di semua tingkatan. Karyawan yang menunjukkan potensi kepemimpinan, terlepas dari jabatannya saat ini, akan memiliki peluang yang lebih besar untuk pengembangan karir dan promosi di masa depan. Mereka dianggap sebagai aset berharga yang dapat membawa organisasi menuju kemajuan.

  6. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik: Pada akhirnya, dampak paling signifikan dari leadership di kalangan karyawan sektor publik adalah peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Karyawan yang termotivasi, proaktif, dan mampu berkolaborasi akan memberikan pelayanan yang lebih responsif, efisien, dan berorientasi pada kebutuhan publik.

Bagaimana Karyawan Sektor Publik Dapat Mengembangkan Leadership?

  1. Mengembangkan Keterampilan Komunikasi: Belajar menyampaikan ide dengan jelas dan efektif, serta menjadi pendengar yang baik.
  2. Membangun Empati dan Kecerdasan Emosional: Memahami dan merespons emosi orang lain dengan tepat.
  3. Mengambil Inisiatif: Jangan ragu untuk mengusulkan ide dan mengambil tanggung jawab lebih.
  4. Belajar Memberikan dan Menerima Feedback: Feedback konstruktif sangat penting untuk pertumbuhan.
  5. Menjadi Contoh yang Baik: Tunjukkan etos kerja yang tinggi, integritas, dan komitmen terhadap tujuan organisasi.
  6. Mencari Peluang Pengembangan Diri: Ikuti pelatihan, seminar, atau workshop yang fokus pada pengembangan leadership.

Leadership bukanlah hak istimewa segelintir orang di puncak organisasi. Ini adalah keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap karyawan di sektor publik. Dengan mengembangkan jiwa kepemimpinan, Anda tidak hanya meningkatkan efektivitas diri dan tim, tetapi juga berkontribusi secara signifikan terhadap kualitas pelayanan publik dan membuka jalan bagi pengembangan karir Anda. Mari bersama-sama membangun budaya leadership yang kuat di sektor publik demi kemajuan bangsa.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Pendahuluan

Berenang merupakan salah satu olahraga yang dianjurkan dalam Islam. Selain menyehatkan badan, berenang juga memiliki manfaat untuk kesehatan mental. Rasulullah SAW sendiri menganjurkan umatnya untuk mengajarkan anak-anak mereka berenang, memanah, dan berkuda.

Artikel ini akan membahas manfaat berenang bagi tubuh dan mental, serta perspektif Islam mengenai olahraga air ini.

Manfaat Berenang bagi Tubuh

  • Meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru: Berenang merupakan olahraga kardio yang efektif untuk memperkuat jantung dan meningkatkan kapasitas paru-paru. (Sumber gambar: Pexels)

  • Membangun massa otot: Gerakan renang melatih hampir seluruh otot tubuh, sehingga dapat membantu membentuk dan mengencangkan otot. (Sumber gambar: Unsplash)
    Image of Otot punggung perenang
    Otot punggung perenang
  • Membakar kalori: Berenang dapat membakar kalori lebih banyak dibandingkan olahraga lain dengan durasi yang sama, sehingga efektif untuk menurunkan berat badan.
  • Meningkatkan fleksibilitas dan keseimbangan: Berenang melibatkan gerakan seluruh tubuh yang dapat meningkatkan fleksibilitas dan keseimbangan.
  • Mengurangi risiko cedera: Berenang merupakan olahraga low-impact yang minim risiko cedera, sehingga cocok untuk semua usia dan kondisi fisik.

Manfaat Berenang bagi Mental

  • Mengurangi stres dan kecemasan: Berenang dapat melepaskan hormon endorfin yang dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres. (Sumber gambar: Pixabay)
    Image of Orang berenang di laut lepas
    Orang berenang di laut lepas
  • Meningkatkan kualitas tidur: Aktivitas fisik seperti berenang dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
  • Meningkatkan kepercayaan diri: Menguasai teknik berenang dan mencapai target pribadi dalam berenang dapat meningkatkan rasa percaya diri.
  • Meningkatkan kemampuan fokus dan konsentrasi: Berenang membutuhkan fokus dan koordinasi, sehingga dapat melatih kemampuan konsentrasi.

Perspektif Islam tentang Berenang

Islam menganjurkan umatnya untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Berenang merupakan salah satu olahraga yang dianjurkan Rasulullah SAW, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim:

"Ajarkanlah anak-anak kalian berenang, memanah, dan berkuda."

Hadits ini menunjukkan bahwa berenang memiliki nilai penting dalam Islam, baik untuk kesehatan fisik maupun pengembangan keterampilan.

Selain itu, berenang juga dapat menjadi sarana untuk menjaga kebersihan diri, yang merupakan salah satu ajaran penting dalam Islam.

Kesimpulan

Berenang merupakan olahraga yang memiliki banyak manfaat, baik untuk kesehatan fisik maupun mental. Islam pun menganjurkan umatnya untuk berenang. Dengan rutin berenang, kita dapat menjaga kesehatan tubuh, meningkatkan kualitas hidup, dan menjalankan salah satu sunnah Rasulullah SAW.

Referensi:

  • Hadits riwayat Bukhari dan Muslim
  • Siloam Hospitals. (n.d.). 8 Manfaat Berenang bagi Kesehatan Tubuh dan Mental. 
  • RRI. (2023). Ini 8 Manfaat Berenang bagi Kesehatan Tubuh dan Mental. 
  • Halodoc. (n.d.). 13 Manfaat Berenang yang Sayang untuk Dilewatkan. 
  • Kompas. (2023). 10 Manfaat Olahraga Renang untuk Kesehatan Tubuh dan Mental.
  • Kumparan. (n.d.). 7 Manfaat Melakukan Renang Bagi Tubuh dan Mental. 
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Fear of Missing Out (FOMO), atau rasa takut ketinggalan, adalah fenomena yang semakin umum di era digital ini. Meskipun terlihat sepele, FOMO dapat memiliki dampak yang merusak pada kesehatan mental dan kesejahteraan seseorang tanpa mereka sadari. Mari kita telaah lebih dalam bagaimana FOMO dapat menyusup dan merusak hidup kita.

7 Cara FOMO Merusak Anda Tanpa Anda Sadari

  1. Kecemasan dan Stres Kronis: FOMO memicu perasaan cemas dan takut terus-menerus akan ketinggalan informasi atau pengalaman terbaru. Hal ini membuat Anda selalu terpaku pada media sosial, mengabaikan kebutuhan diri sendiri, dan berujung pada stres kronis yang dapat mengganggu kesehatan fisik dan mental.

  2. Gangguan Tidur dan Kelelahan: Keinginan untuk selalu terhubung dapat mengganggu pola tidur Anda. Begadang untuk mengecek media sosial atau kecemasan karena tidak bisa mengikuti perkembangan terbaru dapat menyebabkan kurang tidur, kelelahan, dan kesulitan berkonsentrasi.

  3. Rendahnya Harga Diri dan Kepercayaan Diri: Membandingkan diri dengan orang lain di media sosial dapat merusak harga diri dan kepercayaan diri. Anda mungkin merasa tidak cukup baik atau tidak memiliki kehidupan yang menarik dibandingkan orang lain.

  4. Depresi dan Isolasi Sosial: FOMO dapat menyebabkan perasaan terisolasi secara sosial, meskipun Anda dikelilingi oleh orang lain. Anda mungkin merasa tidak memiliki hubungan yang berarti atau tidak bisa bersenang-senang seperti orang lain, yang dapat memicu depresi dan menarik diri dari interaksi sosial yang nyata.

  5. Kecanduan Media Sosial: FOMO dapat mendorong Anda untuk terus-menerus memeriksa media sosial untuk menghindari perasaan ketinggalan. Hal ini dapat menyebabkan kecanduan media sosial, yang dapat mengganggu produktivitas, hubungan interpersonal, dan kesehatan mental secara keseluruhan.

  6. Keputusan Impulsif: FOMO dapat menyebabkan Anda membuat keputusan impulsif untuk menghindari perasaan ketinggalan, seperti membeli barang yang tidak dibutuhkan atau menghadiri acara yang sebenarnya tidak Anda minati.

  7. Mengabaikan Kesehatan: Fokus berlebihan pada aktivitas orang lain dan ketakutan akan ketinggalan dapat membuat Anda mengabaikan kebutuhan dasar seperti tidur yang cukup, makan makanan sehat, dan berolahraga.

Mengatasi FOMO: Kunci Kesejahteraan Anda

Penting untuk diingat bahwa FOMO adalah perasaan yang umum, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, dapat memiliki dampak negatif yang signifikan. Berikut beberapa tips untuk mengatasi FOMO:

  • Batasi Waktu di Media Sosial: Tetapkan batasan waktu untuk penggunaan media sosial dan patuhi batasan tersebut.
  • Fokus pada Diri Sendiri: Alihkan fokus Anda pada hal-hal yang membuat Anda bahagia dan hargai pencapaian Anda sendiri.
  • Praktikkan Mindfulness: Latihan mindfulness dapat membantu Anda untuk lebih hadir pada saat ini dan mengurangi kecemasan akan ketinggalan.
  • Bangun Hubungan yang Bermakna: Fokus pada membangun hubungan yang nyata dan bermakna dengan orang-orang di sekitar Anda.
  • Cari Bantuan Profesional: Jika Anda merasa FOMO sangat mengganggu kehidupan Anda, jangan ragu untuk mencari bantuan dari seorang profesional kesehatan mental.

Dengan mengenali tanda-tanda FOMO dan mengambil langkah-langkah untuk mengelolanya, Anda dapat melindungi kesehatan mental Anda dan menjalani kehidupan yang lebih bahagia dan seimbang. Ingatlah, kebahagiaan sejati tidak ditemukan di dunia maya, tetapi dalam menghargai momen-momen berharga dalam hidup Anda sendiri.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Di era digital ini, sistem kerja remote telah menjadi pilihan populer bagi banyak perusahaan dan karyawan. Namun, apakah bekerja dari rumah atau lokasi pilihan benar-benar dapat meningkatkan kebahagiaan dan menyeimbangkan kesehatan mental? Mari kita telaah lebih dalam.

Potensi Manfaat Kerja Remote untuk Kesehatan Mental

  • Fleksibilitas dan Keseimbangan Hidup-Kerja: Bekerja remote memberikan kebebasan untuk mengatur jadwal kerja Anda sendiri, memungkinkan integrasi yang lebih baik antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Hal ini dapat mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
  • Bebas dari Stres Komuter: Anda tidak perlu lagi menghadapi kemacetan atau perjalanan panjang ke kantor, sehingga menghemat waktu dan energi yang dapat digunakan untuk hal-hal yang Anda nikmati.
  • Lingkungan Kerja yang Nyaman: Anda dapat menciptakan ruang kerja yang ideal sesuai dengan preferensi Anda, meningkatkan kenyamanan dan produktivitas.
  • Hemat Pengeluaran: Bekerja remote dapat membantu Anda menghemat biaya transportasi, makan siang di luar, dan pengeluaran lainnya yang terkait dengan bekerja di kantor.

Tantangan yang Mungkin Muncul

  • Isolasi Sosial: Kurangnya interaksi tatap muka dengan rekan kerja dapat menyebabkan perasaan kesepian dan terisolasi.
  • Batas Kerja-Pribadi yang Kabur: Tanpa pemisahan fisik antara kantor dan rumah, dapat sulit untuk memisahkan waktu kerja dan waktu pribadi, yang dapat menyebabkan kelelahan.
  • Kurangnya Struktur: Beberapa individu mungkin merasa kesulitan untuk tetap termotivasi dan produktif tanpa struktur dan pengawasan langsung.
  • Gangguan di Rumah: Bekerja dari rumah dapat menimbulkan gangguan seperti kebisingan, anggota keluarga, atau pekerjaan rumah tangga.

Mencapai Keseimbangan: Tips untuk Kesehatan Mental saat Kerja Remote

  • Jadwal Kerja Teratur: Tetapkan dan patuhi jadwal kerja yang teratur untuk menjaga rutinitas dan produktivitas.
  • Ruang Kerja yang Nyaman: Ciptakan ruang kerja yang nyaman, terorganisir, dan bebas gangguan.
  • Istirahat Teratur: Jadwalkan waktu istirahat secara teratur untuk bersantai dan mengisi ulang energi.
  • Komunikasi Aktif: Jaga komunikasi yang baik dengan rekan kerja dan atasan Anda melalui berbagai platform komunikasi.
  • Tetap Terhubung Secara Sosial: Luangkan waktu untuk berinteraksi dengan teman dan keluarga di luar jam kerja.
  • Cari Bantuan Profesional: Jika Anda merasa kewalahan atau mengalami masalah kesehatan mental, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.

Kerja remote dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kebahagiaan dan keseimbangan mental, tetapi penting untuk menyadari dan mengatasi potensi tantangannya. Dengan manajemen waktu yang baik, komunikasi yang efektif, pengaturan batasan yang jelas, dan upaya untuk tetap terhubung secara sosial, Anda dapat memaksimalkan manfaat kerja remote dan menjaga kesehatan mental Anda.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Postingan Baru
Postingan Lama

Translate Website

Tentang

Read before you think
-Frand Lebowitz

Kolom Iklan

Iklan/Penawaran Jaringan

Aksikan Pedulimu | KitaBisa.com

Sedekah untuk Alirkan Kembali Sumber Air Bersih melalui penjagaan hutan #JagaHutan

Popular Posts

  • Website freelance yang pernah saya coba
    Tentu banyak yang mengiginkan pemasukan tambahan, khususnya Mahasiswa yang biasanya memiliki semangat ditambah tekat yang kuat untuk mempe...
  • Hoax dan Bahayanya Menurut Islam
     Oleh : DR Abdul Azhim Al Badawi Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar desas-desus yang tidak jelas asal-usulnya. Kadang ...
  • Eksistensi Money Oriented
    Saat tulisan ini dibuat jumlah utang luar negeri Indonesia sebesar 5.200 triliun lebih dan menurut data.worldbank.org jumlah populasi I...
  • Profil SMK Negeri 1 Rangas Mamuju
    Gambaran Umum Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Rangas Mamuju yang berdiri pada 29 Januari 1998, dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebuda...
  • Relawan Whatsapp dan Hoax
    Whatsapp menjadi salah satu media sosial dengan pengguna terbanyak akhir-akhir ini, itu dibuktikan dengan jumlah pengguna yang mengunduh ...
  • Cara Mengolah Coklat Menjadi Minuman Sehat untuk Anak
      Setiap orang tua khususnya ibu pasti akan berusaha untuk memberikan asupan makanan dan minuman yang terbaik dan sehat untuk anak-anak...
  • Hukum Shalat Sunnah Qobliyah Shubuh setelah shalat wajib
    Sebagai muslim tentu telah mengetahui bagaimana keutamaan shalat sunnah qobliyah Shubuh atau shalat sunnah Fajar . Dalam shahih Muslim ter...
  • gerakan evolusi
    Hingga 2019 ini ilmu pengetahuan telah meningkat pesat salah satunya dibuktikan dengan penggunaan alat 3D printing untuk membuat rum...
  • Tafsir Ayat-Ayat Ahkam - Syaikh Ahmad Muhammad Al-Hushari
    Syaikh Ahmad Muhammad Al-Hushari adalah penulis buku setebal 460 halaman ini. Belau dilahirkan di Gaza tepatnya Desa Syibran Namlah, pada ...
  • Minimnya Budaya Antri
    Menunggu di sebuah antrian memang membutuhkan kesabaran yang ekstra tapi dengan menunggu semua akan merasa adil karena sudah sesuai haknya...

Artikel Menarik

Berdasarkan Topik

  • Millennial (46)
  • AI (10)
  • Lingkungan (6)
  • PNS (6)
  • Internet (5)
  • Foto (2)
  • Garis Hitam Project (2)

Jaringan

Garis Hitam Project

Resensi Institute
Multi Tekno Mamuju

Formulir Kontak (inbox)

Nama

Email *

Pesan *

Laporkan Penyalahgunaan

Created : ThemeXpose | Modified : Achmad Nur |@2018