• Home
  • Opini
  • Sosial
  • Islam
  • Minat
    • Teknologi
    • Artificial Intelligence
    • Internet
    • Food
    • Millennial
    • Seputar PNS
    • Lingkungan
    • Garis Hitam Project
  • Pendidikan
    • SD/MI
    • SMP/MTS
    • SMA/MA
    • Sarjana
    • Magister
  • Buku
  • Jual Foto
    • Portfolio Shutterstock
    • Tips Foto
  • More
    • About
    • LAYANAN/PRODUK KAMI
    • FAQ
    • Kontak
    • DISCLAIMER
    • KEBIJAKAN PRIVASI
    • KETENTUAN LAYANAN
    • Sitemap
    • PRIVACY POLICY
    • TERM OF SERVICE
Diberdayakan oleh Blogger.
Email bloglovin facebook instagram twitter whatsapp pinterest

Hei Sobat !

Mengubah Budaya Feodalisme di Indonesia: Sejarah, Ciri-Ciri, Dampak, dan Solusi

Budaya feodalisme di Indonesia adalah sebuah sistem sosial atau politik yang memberikan kekuasaan yang besar kepada golongan bangsawan atau mengagung-agungkan jabatan dibanding prestasi. Budaya feodalisme ini sudah mengakar dalam masyarakat Indonesia karena memang merupakan warisan dari zaman kerajaan yang menganut sistem patron-klien hampir sama seperti yang terjadi pada masyarakat di Jepang.

Budaya feodalisme di Indonesia dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti bahasa, sikap, tata krama, dan sopan santun. Dalam bahasa, budaya feodalisme di Indonesia dapat dilihat dari penggunaan kata sapaan, panggilan, atau sebutan yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat usia, kedekatan, atau kekerabatan. Selain itu, penggunaan kata hormat seperti bapak/ibu saya, saudara/i saya, atau anda juga menunjukkan rasa hormat kepada lawan bicara. Bahkan, dalam beberapa daerah tertentu di Indonesia, ada juga penggunaan bahasa halus atau krama yang khusus digunakan untuk berbicara dengan orang-orang yang lebih tua atau berpangkat.

Dalam sikap, budaya feodalisme di Indonesia dapat dilihat dari cara bersalaman, membungkuk, memberi hormat, atau memberi salam kepada orang-orang yang lebih tua atau berpangkat. Misalnya, cara bersalaman dengan menyentuhkan tangan kanan ke dada setelah bersalaman dengan orang lain. Atau cara membungkuk sedikit saat berbicara dengan orang yang lebih tua atau berpangkat. Atau cara memberi hormat dengan menundukkan kepala atau mengangkat tangan kanan ke dahi saat bertemu dengan orang yang lebih tua atau berpangkat. Atau cara memberi salam dengan mengucapkan assalamualaikum (bagi umat Islam) atau selamat pagi/siang/sore/malam (bagi umat non-Islam) kepada orang yang lebih tua atau berpangkat.

Dalam tata krama, budaya feodalisme di Indonesia dapat dilihat dari aturan-aturan yang harus dipatuhi saat berinteraksi dengan orang-orang yang lebih tua atau berpangkat. Misalnya, aturan untuk tidak duduk lebih tinggi dari orang yang lebih tua atau berpangkat. Atau aturan untuk tidak melewati di depan orang yang lebih tua atau berpangkat. Atau aturan untuk tidak memotong pembicaraan orang yang lebih tua atau berpangkat. Atau aturan untuk tidak menolak permintaan atau perintah orang yang lebih tua atau berpangkat.

Nilai Positif dan Negatif

Budaya feodalisme di Indonesia memiliki tujuan positif yaitu untuk menghargai dan menghormati orang-orang yang lebih tua atau berpangkat sebagai bentuk penghargaan atas pengalaman dan pengetahuan mereka. Namun, budaya feodalisme di Indonesia juga memiliki dampak negatif yaitu dapat menimbulkan rasa takut, patuh buta, tidak kritis, dan tidak mandiri pada orang-orang yang lebih muda atau berstatus rendah. Budaya feodalisme di Indonesia juga dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang lebih tua atau berpangkat untuk mengeksploitasi atau menindas orang-orang yang lebih muda atau berstatus rendah.

Beberapa dampak negatif dari budaya feodalisme di Indonesia adalah:

  • Menghambat perkembangan pribadi dan profesional orang-orang yang lebih muda atau berstatus rendah. Hal ini dapat terjadi karena mereka merasa tidak percaya diri, tidak berani menyampaikan pendapat, tidak berinisiatif, dan tidak berusaha meningkatkan kualitas diri mereka. Mereka juga cenderung mengikuti arahan atau keinginan orang-orang yang lebih tua atau berpangkat tanpa mempertimbangkan akibatnya bagi diri sendiri atau orang lain.
  • Mengurangi kesehatan mental dan emosional orang-orang yang lebih muda atau berstatus rendah. Hal ini dapat terjadi karena mereka merasa tertekan, stres, depresi, atau trauma akibat perlakuan tidak adil, diskriminasi, atau kekerasan dari orang-orang yang lebih tua atau berpangkat. Mereka juga cenderung mengalami masalah komunikasi, hubungan sosial, atau kehidupan pribadi.
  • Menyebabkan ketidakpuasan dan ketidakharmonisan dalam masyarakat. Hal ini dapat terjadi karena adanya ketidakadilan, ketidaksetaraan, atau ketidakpedulian antara orang-orang yang lebih tua atau berpangkat dengan orang-orang yang lebih muda atau berstatus rendah. Mereka juga cenderung saling curiga, iri, benci, atau dendam antara satu sama lain.
  • Menimbulkan ketimpangan sosial atau kesenjangan ekonomi antara orang-orang yang lebih tua atau berpangkat dengan orang-orang yang lebih muda atau berstatus rendah. Hal ini dapat terlihat dari adanya perbedaan akses, kesempatan, atau kesejahteraan antara kedua kelompok tersebut.

Penghambat utama dalam proses Demokratisasi

Budaya feodalisme di Indonesia merupakan salah satu penghambat utama dalam proses demokratisasi dan pembangunan. Oleh karena itu, budaya feodalisme di Indonesia perlu dikaji ulang dan disesuaikan dengan perkembangan zaman dan nilai-nilai demokrasi. Budaya feodalisme di Indonesia tidak harus dihilangkan sama sekali tetapi harus dibarengi dengan sikap kritis, rasional, dan mandiri pada diri sendiri dan orang lain. Budaya feodalisme di Indonesia juga harus didasarkan pada rasa saling menghargai dan menghormati sebagai sesama manusia tanpa membedakan usia, jabatan, atau status sosial.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengubah budaya feodalisme di Indonesia adalah:

  • Meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan kesetaraan sosial. Hal ini dapat dilakukan melalui kurikulum sekolah, media massa, organisasi masyarakat sipil, dan lembaga-lembaga pendidikan non-formal. Tujuannya adalah untuk membentuk sikap kritis, rasional, dan mandiri pada diri sendiri dan orang lain, serta menghargai perbedaan dan keragaman.
  • Membangun komunikasi yang efektif, asertif, dan harmonis antara orang-orang yang lebih tua atau berpangkat dengan orang-orang yang lebih muda atau berstatus rendah. Hal ini dapat dilakukan melalui dialog, diskusi, konsultasi, mediasi, atau negosiasi. Tujuannya adalah untuk mencari solusi bersama, menghindari konflik, dan memperkuat hubungan.
  • Membudayakan sopan santun yang sesuai dengan konteks dan situasi. Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari dan menghormati norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat, tetapi juga mengadaptasi dan memodifikasi norma-norma tersebut sesuai dengan perkembangan zaman dan nilai-nilai universal. Tujuannya adalah untuk menjaga etika dan estetika dalam berinteraksi dengan orang lain.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Festival inklusi 2020 merupakan kegiatan untuk membangun kesadaran tentang kesetaraan tiap orang, baik napi, eks napi, kaum difabel maupun masyarakat pada umumnya. Kegiatan ini digelar LSM Garis Hitam yang fokus pada pendampingan disabilitas, WBP dan mantan warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Mal Matos, Sabtu, 15 Februari 2020.

Garis Hitam sebagai inisiator kegiatan tersebut mengajak beragam komunitas diantaranya Gema Difabel Mamuju, Lentera Cita Indonesia, Manabrain, Resensi, Macanga Institute, PAP, Aksara Academy, Teras Aksara dan Sandeq Runners Mamuju. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan para narapidana sebagaimana fokus program pemberdayaan komunitas tersebut.

Festival ini memiliki beberapa kegiatan, diantaranya pameran kerajinan tangan, panggung seni yang melibatkan para napi dan penyandang disabilitas, lapak baca dan berbagi cerita inspiratif yang menghadirkan para pembicara yang peduli akan keberadaan napi dan penyandang disabilitas.

“Melalui Festival Inklusi ini kami berharap agar tidak ada lagi perbedaan antara kita, baik para napi, penyandang disibilitas dan warga lainnya, kita semua setara. Kami berharap, kita semua bisa menyadari, bahwa sebagai seorang manusia kita semua terlahir setara, sesuai dengan tema yang kita angkat, keseteraan untuk semua,” kata Ketua Panitia Festival Inklusi Muh. Ariefsan Burhanuddin, Minggu 16 Februari.

Arief menambahkan, fakta yang ada di lapangan, ketika para narapidana keluar dari rutan, sering terjadi diskriminasi oleh masyarakat dengan memberikan penilaian bahwa mereka adalah orang yang jahat.

Nicky Claraentia Pratiwi Co Founder Tenoon.id yang juga seorang penyandang disabilitas mengatakan, keterbatasan fisik bukan suatu penghalang untuk terus berprestasi dan membantu sesama. Karena menurut Nicky, semua orang itu dilahirkan dengan kekurangan, namun kekurangan itu tidak harus ditunjukkan, justru kelebihan orang itu yang harus lebih ditunjukkan.

“Mungkin teman-teman bisa lihat, aku adalah penyandang disibilitas, menggunakan kaki palsu dari usia satu tahun, tapi satu hal yang selalu aku tanamkan, bahwa kita tidak bisa memilih di keluarga siapa kita dilahirkan dan dimana kita akan menutup mata (wafat). Tetapi kita bisa memilih, bagaimana kita akan diingat ketika kita menutup mata,” kata Nicky.

Nicky yang juga jadi pembicara diacara itu menegaskan, apa yang selama ia tanamkan pada dirinya, terus ia bawa baik ketika bersekolah dan bekerja. Hal itu juga yang ia bawa ketika memikirkan bagaimana kaum disabilitas itu bisa berdaya. Hingga kini, Nicky dan tim berhasil memberdayakan sekitar 700 orang penyandang disabilitas baik di beberapa kota di Indonesia.

“Aku berharap dengan festival inklusi ini, kita bisa merubah persepsi, kita bisa merubah stigma, bahwa seluruh masyarakat Indonesia, seluruh individu yang menghirup udara yang sama dengan kita mampu memiliki kesempatan yang sama. Karena kesetaraan itu untuk semua,” tegas Nicky.

Sementara itu, Ketua Gema Difabel Mamuju Shafar Malolo mengungkapkan bahwa Festival Inklusi 2020 merupakan momen penting bagi Gema Difabel untuk memperkenalkan isu-isu difabel yang saat ini perspektifnya sudah berbeda.

Pada acara tersebut WBP LPP Kelas III Mamuju menampilkan sanggar tari, sementara warga binaan rutan kelas IIB Mamuju menampilkan Antrabez Band serta sejumlah hasil kerajinan tangan.

Dalam sambutannya, Wagub Sulbar Enny Anggreani Anwar menyampaikan sangat terkesan atas penampilan warga binaan. Bahkan Enny tampak menetasman air mata haru atas penampilan para WBP. “Sempat saya meneteskan air mata saat mendengar lagu yang dinyanyikan diawal acara tadi,” ucap Enny.

Ia mengatakan mendukung penuh kegiatan ini untuk membuka kembali wawasan masyarakat bahwa warha eks lembaga pemasyarakatan juga dapat berpartisipasi dan sukses dalam berbagai bidang. Sebab dalam masa pembinaan mereka telah diajarkan keterampilan-ketrampilan yang bermanfaat.

“Semoga kegiatan ini dapat terus dilaksanakan setiap tahunnya, sehingga menjadi motor untuk mengubah stigma masyarakat terkait eks lembaga pemasyarakatan,” katanya.

Hadir juga dalam acara ini adalah Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Sulbar Elly Yuzar, Kabid Pembinaaan Subakdo, Karutan Mamuju Gusti Lanang dan Ka LPP Mamuju, Nurmia. (rls)

Referensi : Fajar.co.id,  sulbarexpress, 
Gambar : Fajar.co.id
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Postingan Lama

Translate Website

Tentang

Read before you think
-Frand Lebowitz

Kolom Iklan

Iklan/Penawaran Jaringan

Aksikan Pedulimu | KitaBisa.com

Sedekah untuk Alirkan Kembali Sumber Air Bersih melalui penjagaan hutan #JagaHutan

Popular Posts

  • Website freelance yang pernah saya coba
    Tentu banyak yang mengiginkan pemasukan tambahan, khususnya Mahasiswa yang biasanya memiliki semangat ditambah tekat yang kuat untuk mempe...
  • Hoax dan Bahayanya Menurut Islam
     Oleh : DR Abdul Azhim Al Badawi Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar desas-desus yang tidak jelas asal-usulnya. Kadang ...
  • Profil SMK Negeri 1 Rangas Mamuju
    Gambaran Umum Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Rangas Mamuju yang berdiri pada 29 Januari 1998, dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebuda...
  • Eksistensi Money Oriented
    Saat tulisan ini dibuat jumlah utang luar negeri Indonesia sebesar 5.200 triliun lebih dan menurut data.worldbank.org jumlah populasi I...
  • Relawan Whatsapp dan Hoax
    Whatsapp menjadi salah satu media sosial dengan pengguna terbanyak akhir-akhir ini, itu dibuktikan dengan jumlah pengguna yang mengunduh ...
  • Cara Mengolah Coklat Menjadi Minuman Sehat untuk Anak
      Setiap orang tua khususnya ibu pasti akan berusaha untuk memberikan asupan makanan dan minuman yang terbaik dan sehat untuk anak-anak...
  • Hukum Shalat Sunnah Qobliyah Shubuh setelah shalat wajib
    Sebagai muslim tentu telah mengetahui bagaimana keutamaan shalat sunnah qobliyah Shubuh atau shalat sunnah Fajar . Dalam shahih Muslim ter...
  • gerakan evolusi
    Hingga 2019 ini ilmu pengetahuan telah meningkat pesat salah satunya dibuktikan dengan penggunaan alat 3D printing untuk membuat rum...
  • Tafsir Ayat-Ayat Ahkam - Syaikh Ahmad Muhammad Al-Hushari
    Syaikh Ahmad Muhammad Al-Hushari adalah penulis buku setebal 460 halaman ini. Belau dilahirkan di Gaza tepatnya Desa Syibran Namlah, pada ...
  • Derita Mahasiswa
    Derita Mahasiswa - Aku ingin kuliah seribu tahun lagi , buku terbitan Gagas media, tahun 2013, Tokoh utama Derma yang bisa jadi dia...

Artikel Menarik

Berdasarkan Topik

  • Millennial (46)
  • AI (9)
  • Lingkungan (6)
  • PNS (6)
  • Internet (5)
  • Foto (2)
  • Garis Hitam Project (2)

Jaringan

Garis Hitam Project

Resensi Institute
Multi Tekno Mamuju

Formulir Kontak (inbox)

Nama

Email *

Pesan *

Laporkan Penyalahgunaan

Created : ThemeXpose | Modified : Achmad Nur |@2018