Apa itu geoengineering ?

by - September 10, 2023

Geoengineering adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan berbagai metode teknologi iklim yang bertujuan untuk mengintervensi iklim bumi dengan cara-cara buatan. Geoengineering dapat dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu:

  • Carbon Dioxide Removal (CDR): CDR adalah metode geoengineering yang bertujuan untuk menyerap karbon dioksida dari udara dan menyimpannya di tempat lain, seperti tanah, laut, atau formasi geologis. CDR dapat membantu mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, yang merupakan penyebab utama perubahan iklim. Beberapa contoh CDR adalah penanaman pohon, biochar, bioenergi dengan penangkapan dan penyimpanan karbon (BECCS), penangkapan langsung udara (DAC), peningkatan cuaca batuan (EWR), dan injeksi oseanik.
  • Solar Radiation Management (SRM): SRM adalah metode geoengineering yang bertujuan untuk memantulkan sebagian sinar matahari dari planet atau meningkatkan albedo permukaan bumi. SRM dapat membantu mengurangi suhu permukaan bumi dan atmosfer bawah, yang merupakan dampak utama perubahan iklim. Beberapa contoh SRM adalah injeksi aerosol stratosfer (SAI), awan cerah laut (MBC), cermin luar angkasa (SSM), cat putih atap (RWP), dan tanaman genetik.

Manfaat Geoengineering bagi Lingkungan dan Masyarakat

Geoengineering memiliki beberapa manfaat potensial dalam mengatasi perubahan iklim dengan cara-cara teknologi iklim. Berikut adalah beberapa manfaat geoengineering yang diusulkan oleh para ahli:

  • Geoengineering dapat membantu menurunkan suhu permukaan bumi dan mengurangi efek rumah kaca dengan menyerap karbon dioksida dari udara atau memantulkan sinar matahari dari planet. Hal ini dapat mengurangi dampak negatif perubahan iklim seperti kenaikan permukaan laut, kekeringan, banjir, badai, dan kehilangan keanekaragaman hayati.
  • Geoengineering dapat memberikan solusi jangka pendek dan darurat untuk mengatasi krisis iklim yang mendesak. Misalnya, jika terjadi kebakaran hutan besar-besaran atau letusan gunung berapi yang melepaskan banyak gas rumah kaca ke atmosfer, geoengineering dapat digunakan untuk menstabilkan iklim sementara sampai emisi berkurang.
  • Geoengineering dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi beberapa negara atau wilayah. Misalnya, geoengineering dapat meningkatkan produktivitas pertanian dengan meningkatkan curah hujan atau mengurangi suhu ekstrem. Geoengineering juga dapat membantu negara-negara pulau kecil yang rentan terhadap kenaikan permukaan laut dengan menciptakan penghalang buatan atau mengubah pola arus laut.

Risiko Geoengineering bagi Lingkungan dan Masyarakat

Geoengineering memiliki beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan sebelum diimplementasikan dengan cara-cara manipulasi iklim. Berikut adalah beberapa risiko geoengineering yang diidentifikasi oleh para ahli:

  • Geoengineering dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan atau tidak terduga pada iklim dan ekosistem global atau regional. Misalnya, geoengineering yang memantulkan sinar matahari dapat mengganggu pola hujan, sirkulasi angin, dan siklus air. Geoengineering yang menyerap karbon dioksida dapat mempengaruhi keseimbangan kimia laut dan kehidupan laut. Geoengineering juga dapat memperburuk masalah lingkungan lain seperti penipisan lapisan ozon, pencemaran udara, dan kehilangan keanekaragaman hayati.
  • Geoengineering dapat menimbulkan masalah etika dan keadilan, karena dapat memberikan manfaat atau kerugian yang tidak merata bagi berbagai negara atau kelompok masyarakat. Misalnya, geoengineering dapat menguntungkan negara-negara kaya yang memiliki teknologi dan sumber daya untuk melakukannya, tetapi merugikan negara-negara miskin yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Geoengineering juga dapat mengubah hak milik atau kedaulatan atas wilayah udara atau laut yang digunakan untuk intervensi iklim. Geoengineering juga dapat menimbulkan pertanyaan moral tentang siapa yang berhak atau bertanggung jawab untuk mengendalikan iklim bumi.
  • Geoengineering dapat menimbulkan konflik politik atau militer antara negara-negara atau kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan atau pandangan yang berbeda tentang geoengineering. Misalnya, geoengineering dapat menjadi alat untuk agresi atau dominasi oleh negara-negara kuat terhadap negara-negara lemah. Geoengineering juga dapat menjadi sasaran untuk sabotase atau serangan oleh negara-negara atau kelompok-kelompok yang menentang geoengineering. Geoengineering juga dapat memicu perselisihan atau ketegangan antara negara-negara atau kelompok-kelompok yang terkena dampak positif atau negatif dari geoengineering.
  • Geoengineering dapat menimbulkan biaya yang tinggi atau tidak efisien untuk melaksanakan dan memantau intervensi iklim. Misalnya, geoengineering dapat memerlukan teknologi canggih, infrastruktur besar, bahan-bahan langka, tenaga kerja terampil, dan dana besar untuk mengimplementasikan dan mengoperasikan geoengineering. Geoengineering juga dapat memerlukan sistem pengawasan dan pengaturan global yang kuat untuk memastikan kepatuhan dan transparansi dari semua pihak yang terlibat dalam geoengineering. Geoengineering juga dapat mengalihkan sumber daya dan perhatian dari upaya mitigasi dan adaptasi yang lebih penting dan mendesak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim.

Risiko Geoengineering bagi Lingkungan dan Masyarakat

Geoengineering memiliki beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan sebelum diimplementasikan, baik dari segi lingkungan, sosial, politik, etika, maupun ekonomi. Berikut adalah beberapa risiko geoengineering yang diidentifikasi oleh para ahli:
  • Geoengineering dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan atau tidak terduga pada iklim dan ekosistem global atau regional. Misalnya, geoengineering yang memantulkan sinar matahari dapat mengganggu pola hujan, sirkulasi angin, dan siklus air. Geoengineering yang menyerap karbon dioksida dapat mempengaruhi keseimbangan kimia laut dan kehidupan laut. Geoengineering juga dapat memperburuk masalah lingkungan lain seperti penipisan lapisan ozon, pencemaran udara, dan kehilangan keanekaragaman hayati.
  • Geoengineering dapat menimbulkan masalah etika dan keadilan, karena dapat memberikan manfaat atau kerugian yang tidak merata bagi berbagai negara atau kelompok masyarakat. Misalnya, geoengineering dapat menguntungkan negara-negara kaya yang memiliki teknologi dan sumber daya untuk melakukannya, tetapi merugikan negara-negara miskin yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Geoengineering juga dapat mengubah hak milik atau kedaulatan atas wilayah udara atau laut yang digunakan untuk intervensi iklim. Geoengineering juga dapat menimbulkan pertanyaan moral tentang siapa yang berhak atau bertanggung jawab untuk mengendalikan iklim bumi.
  • Geoengineering dapat menimbulkan konflik politik atau militer antara negara-negara atau kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan atau pandangan yang berbeda tentang geoengineering. Misalnya, geoengineering dapat menjadi alat untuk agresi atau dominasi oleh negara-negara kuat terhadap negara-negara lemah. Geoengineering juga dapat menjadi sasaran untuk sabotase atau serangan oleh negara-negara atau kelompok-kelompok yang menentang geoengineering. Geoengineering juga dapat memicu perselisihan atau ketegangan antara negara-negara atau kelompok-kelompok yang terkena dampak positif atau negatif dari geoengineering.
  • Geoengineering dapat menimbulkan biaya yang tinggi atau tidak efisien untuk melaksanakan dan memantau intervensi iklim. Misalnya, geoengineering dapat memerlukan teknologi canggih, infrastruktur besar, bahan-bahan langka, tenaga kerja terampil, dan dana besar untuk mengimplementasikan dan mengoperasikan geoengineering. Geoengineering juga dapat memerlukan sistem pengawasan dan pengaturan global yang kuat untuk memastikan kepatuhan dan transparansi dari semua pihak yang terlibat dalam geoengineering. Geoengineering juga dapat mengalihkan sumber daya dan perhatian dari upaya mitigasi dan adaptasi yang lebih penting dan mendesak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim. 
Oleh karena itu, geoengineering bukanlah solusi ajaib untuk perubahan iklim, tetapi merupakan pilihan yang berisiko dan kompleks yang memerlukan kajian ilmiah, dialog sosial, kerjasama internasional, dan tindakan hati-hati sebelum diimplementasikan.

You May Also Like

0 komentar