Bedah Film Bersama Putri Ayudya

by - April 12, 2019

Dalam rangka meningkatkan kualitas dan minat literasi di Sulawesi Barat khususnya di kabupaten Mamuju, anak anak muda Mamuju yang tergabung dalam komunitas literasi bernama Resensi.co.id melakukan kegiatan diskusi dan Beda film dalam tajuk acara literasi film yang dilaksanakan di kedai  Resensi Coffe di mamuju 8 April 2019 Menghadirkan narasumber yaitu Putri Ayudya. dia pun meluangkan waktunya untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman seputar dunia perfilman atau seni peran kepada pegiat literasi di komunitas Resensi setelah menjadi salah satu juri dan narasumber di acara lomba film pendek dan diskusi Film yang diselenggarakan  oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Barat. Putri Ayudia adalah seorang aktris dan produser Cantik yang sudah memerankan beberapa film besar di Indonesia di antaranya Film "Pesan dari samudera" (2012), "Guru Bangsa HOS Cokroaminoto" (2014), "Kenapa Harus Bule" (2017), Film "Kafir" (2018) dan Menjadi Presenter Acara Tv "Jejak petualang" (2010-2013). Dalam beberapa bulan ke depan akan merilis film terbarunya.


Resensi sendiri adalah salah satu Komunitas literasi yang berbeda dengan komunitas literasi lainnya. Yang mana Anggotanya (Resentor)  membedah 6 Buku berbeda dalam seminggu dengan tema sesuai kesukaan dan background dari masing masing resentor dan itu rutin dilaksanakan. untuk membuat Suasana berbeda pula maka diadakannya Beda film dan diskusi perfilman tersebut. Tutur Al Ghazali Selaku Inisiator acara ini. Putri selaku narasumber merupakan Anggota Tagana Indonesia sehingga kegiatan ini dihadiri pula kelompok pemuda Tagana Sulbar.


Diskusi terlebih dahulu dibuka dengan pembacaan puisi dari penyair Mamuju Syafri Arifuddin Masser sebelum moderator Fadli mengambil alih jalannya diskusi. Diskusi ini sangat atraktif. Putri Ayudya memaparkan bagaimana kriteria film yang baik dan beberapa problem dalam hal perfilman serta berbagi pengalaman sebagai orang yang mendalami seni peran. Di sela diskusi yang berlangsung antusias oleh para audiens putri memberikan ilustrasi perihal bagaimana cara melihat film yang baik yang diangkat dari buku. Putri juga mengkritik industri dalam dunia film yang sudah sangat kapital. Dia memberikan contoh. Dalam beberapa film terdapat iklan terselubung seperti iklan coklat di Rudi Habibie dan iklan kosmetik di film yang serupa. Dan terakhir, putri memberikan motivasi pada sineas Mamuju dan content creator agar terus berkarya dan mulailah dari apa yang anda sukai, "selama itu positif. Karena passion tidak ada matinya". Ucap putri. (Ardiansyah_HumasResensi)
*Artikel yang sama diterbitkan di Resensi.co.id

You May Also Like

0 komentar