Boba atau teh bubble itu berbahaya ?

by - November 01, 2023

Boba, juga dikenal sebagai teh bubble atau teh susu mutiara, adalah minuman populer yang berasal dari Taiwan. Boba terdiri dari teh, susu, gula, dan bola-bola tapioka kenyal atau mutiara. Boba memiliki rasa manis dan menyegarkan yang menarik banyak orang, terutama kalangan muda. Namun, apakah Anda tahu sejarah boba di Indonesia? Apakah Anda juga tahu risiko mengonsumsi boba terlalu banyak? Dan apakah Anda tahu apa saja alternatif sehat untuk minuman boba? Dalam artikel ini, kami akan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dan memberi Anda beberapa tips untuk menikmati boba dengan cara yang lebih sehat.

Sejarah Boba di Indonesia

Boba pertama kali diperkenalkan ke Indonesia oleh sebuah merek multinasional bernama Quickly. Quickly membuka toko pertamanya di Plaza Indonesia, Jakarta, pada tahun 2001. Sejak itu, boba menjadi minuman favorit di kalangan masyarakat Indonesia. Namun, tren boba meredup pada pertengahan tahun 2000-an karena munculnya minuman lain, seperti kopi dan jus.

Boba kembali naik daun pada tahun 2019, ketika banyak merek dan varian baru boba muncul di pasaran. Beberapa merek terkenal adalah The Koi, Tiger Sugar, dan Chatime. Merek-merek ini menawarkan berbagai rasa dan topping untuk boba, seperti gula merah, busa keju, teh buah, dan jelly. Pecinta boba juga dapat menyesuaikan minuman mereka sesuai dengan selera mereka, seperti tingkat kemanisan, es, dan susu.

Popularitas boba di Indonesia juga dipengaruhi oleh media sosial dan selebriti. Banyak orang memposting foto minuman boba mereka di Instagram atau TikTok untuk memamerkan gaya hidup dan selera mereka. Beberapa selebriti juga mengendorse atau membuka merek boba mereka sendiri, seperti Raffi Ahmad dengan Boba Bae dan Luna Maya dengan Bobalicious.

Risiko Mengonsumsi Boba Terlalu Banyak

Meskipun boba lezat dan menyegarkan, mengonsumsinya terlalu sering dapat berdampak negatif pada kesehatan Anda. Berikut adalah beberapa risiko mengonsumsi boba terlalu banyak:

  • Obesitas: Boba tinggi kalori dan gula, terutama ketika dicampur dengan susu, krimer, sirup, perasa buatan, dan bentuk gula lainnya. Satu gelas boba (500 ml) dapat mengandung hingga 500 kalori. Ini setara dengan 25% dari kebutuhan kalori harian Anda. Jika Anda mengonsumsi boba setiap hari atau lebih dari sekali sehari, Anda dapat dengan mudah menambah berat badan dan menjadi obesitas.
  • Masalah gigi: Boba juga dapat merusak gigi dan kesehatan mulut Anda. Gula dan zat tambahan lainnya dalam boba dapat diubah menjadi asam oleh bakteri di mulut Anda. Asam ini dapat mengikis enamel gigi Anda dan menyebabkan kerusakan gigi. Suhu dingin dari boba juga dapat membuat gigi Anda lebih sensitif dan mudah sakit.
  • Masalah pencernaan: Boba rendah nutrisi, terutama serat. Serat penting untuk pencernaan dan gerakan usus Anda. Jika Anda mengonsumsi terlalu banyak boba dan tidak cukup makanan kaya serat, Anda dapat menderita sembelit. Mutiara atau bola tapioka dalam boba juga sulit dicerna dan dapat menyebabkan kembung dan gas.
  • Masalah kulit: Boba juga dapat mempengaruhi kondisi kulit Anda. Kandungan gula tinggi dalam boba dapat menyebabkan lonjakan insulin, yang dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh Anda. Ini dapat memperburuk masalah kulit yang sudah ada, seperti eksim, rosasea, psoriasis, dan jerawat.
  • Komplikasi penyakit lain: Boba juga dapat meningkatkan risiko atau keparahan penyakit lain, seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan batu ginjal. Ini karena asupan gula dan kalori tinggi dari boba dapat meningkatkan kadar gula dan kolesterol darah Anda, serta memberi tekanan pada organ Anda.

Alternatif Sehat untuk Minuman Boba

Jika Anda suka boba tetapi ingin menghindari risiko kesehatan yang disebutkan di atas, Anda dapat mencoba beberapa alternatif sehat untuk minuman boba. Berikut adalah beberapa tips untuk membuat minuman boba sehat Anda sendiri di rumah:

  • Gunakan pemanis alami: Alih-alih menggunakan gula atau sirup olahan, Anda dapat menggunakan pemanis alami seperti madu, sirup maple, gula kelapa, atau stevia. Pemanis ini memiliki indeks glikemik lebih rendah dan lebih banyak nutrisi daripada gula olahan.

  • Gunakan susu rendah lemak atau tanpa susu: Alih-alih menggunakan susu berlemak penuh atau krimer, Anda dapat menggunakan susu rendah lemak atau tanpa susu seperti susu almond, susu kedelai, susu oat, atau susu kelapa. Alternatif susu ini memiliki kalori dan lemak lebih rendah daripada susu biasa. Mereka juga memiliki lebih banyak vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan Anda.
  • Gunakan teh herbal atau buah: Alih-alih menggunakan teh hitam atau perasa buatan, Anda dapat menggunakan teh herbal atau buah seperti teh hijau, teh oolong, teh melati, atau teh berry. Teh-teh ini memiliki lebih banyak antioksidan dan kafein lebih sedikit daripada teh hitam. Mereka juga memiliki rasa alami lebih banyak yang dapat meningkatkan minuman boba Anda.
  • Gunakan topping sehat: Alih-alih menggunakan mutiara tapioka atau jelly, Anda dapat menggunakan topping sehat seperti biji chia, biji rami, kacang-kacangan, buah kering, atau buah segar. Topping ini memiliki lebih banyak serat dan protein daripada mutiara tapioka atau jelly. Mereka juga memiliki lebih banyak vitamin dan mineral yang dapat bermanfaat bagi kesehatan Anda.

Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat menikmati boba dengan cara yang lebih sehat. Namun, Anda tetap harus membatasi konsumsi boba Anda menjadi sekali atau dua kali seminggu, dan tidak lebih dari satu gelas per hari. Anda juga harus menyeimbangkan asupan boba Anda dengan diet sehat dan olahraga teratur. Ingatlah, keseimbangan adalah kunci untuk gaya hidup sehat.

Saya harap artikel ini membantu Anda untuk belajar lebih banyak tentang boba dan cara menikmatinya dengan cara yang lebih sehat. Terima kasih telah membaca.

You May Also Like

0 komentar