Nyatakah AIN itu ?

by - Oktober 17, 2023

Apa Itu Ain dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Ain adalah sebuah istilah dalam Islam yang mengacu pada penyakit atau gangguan yang disebabkan oleh pandangan mata yang negatif, seperti iri, dengki, atau takjub terhadap sesuatu yang dilihatnya. Ain bisa menimbulkan dampak buruk bagi orang atau benda yang dipandang, seperti sakit, kerusakan, atau bahkan kematian. Ain adalah sesuatu yang nyata dan benar adanya, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis Nabi Muhammad SAW.

Ain bisa menimpa siapa saja, baik anak-anak maupun dewasa, baik laki-laki maupun perempuan, baik muslim maupun non-muslim. Ain juga bisa menimpa benda mati, seperti kendaraan, rumah, atau tanaman. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati ketika melihat sesuatu yang baik atau indah, baik milik diri sendiri maupun orang lain. Kita harus memuji Allah SWT atas nikmat yang diberikan kepada kita dan tidak iri atau dengki terhadap nikmat orang lain.

Lalu, bagaimana cara mengetahui apakah seseorang terkena ain? Dan bagaimana cara mengobati ain? Berikut adalah beberapa penjelasan dan tips yang bisa Anda simak.

Cara Mengetahui Apakah Seseorang Terkena Ain

Untuk mengetahui apakah seseorang terkena ain, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Mengamati ciri-ciri atau gejala yang dialami oleh orang tersebut. Beberapa ciri-ciri yang sering ditemukan pada orang yang terkena ain adalah: sakit kepala yang berpindah-pindah, wajah pucat, nafsu makan lemah, mati rasa, jantung berdebar, rasa sakit di bawah punggung dan bahu, dan lain-lain . Namun, ciri-ciri ini tidak pasti dan bisa berbeda-beda pada setiap orang. Juga, ciri-ciri ini bisa disebabkan oleh penyakit jasmani atau medis yang lain.
  • Membaca ayat-ayat ruqyah syar’iyyah atau doa perlindungan dari ain kepada orang tersebut. Ayat-ayat ruqyah syar’iyyah adalah ayat-ayat Al Quran atau doa-doa yang sahih yang dibacakan untuk mengobati gangguan jin atau ain. Beberapa contoh ayat-ayat ruqyah syar’iyyah adalah surat Al Falaq dan An Nas, ayat Kursi, dan doa Nabi SAW: “A’udzu bi kalimatillahi at-tammati min syarri ma khalaq” (aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya). Jika orang tersebut mengalami reaksi seperti menguap dengan mengeluarkan air mata, merasa panas atau dingin, merasa sakit atau lega, atau sebagainya, maka kemungkinan besar ia terkena ain.
  • Meminta orang yang diduga menyebabkan ain untuk berwudhu dan air wudhunya disiramkan kepada orang yang terkena ain. Ini adalah salah satu cara yang diajarkan oleh Nabi SAW untuk mengobati ain. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: “Nabi SAW pernah melewati seorang anak laki-laki yang sedang sakit. Beliau berkata: ‘Dia terkena ain. Siapa yang menyebabkan ain kepadanya?’ Maka datanglah seorang laki-laki dan beliau menyuruhnya berwudhu. Kemudian beliau menyiramkan air wudhunya kepada anak itu dan anak itu sembuh dengan izin Allah.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud) .

Cara Mengobati Ain

Untuk mengobati ain, ada beberapa cara yang diajarkan dalam Islam, antara lain:

  • Mandi dari air bekas mandi atau wudhu orang yang menyebabkan ain. Ini adalah salah satu cara yang diajarkan oleh Nabi SAW untuk mengobati ain. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: “Nabi SAW pernah melewati seorang anak laki-laki yang sedang sakit. Beliau berkata: ‘Dia terkena ain. Siapa yang menyebabkan ain kepadanya?’ Maka datanglah seorang laki-laki dan beliau menyuruhnya berwudhu. Kemudian beliau menyiramkan air wudhunya kepada anak itu dan anak itu sembuh dengan izin Allah.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud) .
  • Membaca doa perlindungan dari ain, seperti surat Al Falaq dan An Nas, ayat Kursi, dan doa Nabi SAW: “A’udzu bi kalimatillahi at-tammati min syarri ma khalaq” (aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya) . Doa ini bisa dibaca oleh orang yang terkena ain atau orang yang meruqyahnya dengan meletakkan telapak tangan di atas kepala si sakit.
  • Melakukan ruqyah syar’iyyah, yaitu membacakan ayat-ayat Al Quran atau doa-doa yang sahih atas orang atau benda yang terkena ain. Jika diketahui siapa yang menyebabkan ain, maka orang tersebut diminta untuk berwudhu dan air wudhunya disiramkan kepada orang atau benda yang terkena ain . Anda bisa menonton video-video ruqyah syar’iyyah di [sini].
  • Memohon ampun kepada Allah SWT dan bertaubat dari sifat iri dan dengki yang bisa menyebabkan ain. Juga berusaha untuk bersyukur dan ridha atas apa yang dimiliki dan tidak membanding-bandingkan dengan orang lain .

Kesimpulan

Ain adalah penyakit atau gangguan yang disebabkan oleh pandangan mata yang negatif, seperti iri, dengki, atau takjub terhadap sesuatu yang dilihatnya. Ain bisa menimbulkan dampak buruk bagi orang atau benda yang dipandang, seperti sakit, kerusakan, atau bahkan kematian. Ain adalah sesuatu yang nyata dan benar adanya, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis Nabi Muhammad SAW.

Untuk mencegah dan mengobati ain, ada beberapa cara yang diajarkan dalam Islam, antara lain: memuji Allah SWT atas nikmat yang diberikan kepada diri sendiri atau orang lain dengan mengucapkan “masya Allah la quwwata illa billah” (apa yang Allah kehendaki tidak ada daya kecuali dengan pertolongan Allah) atau “tabarakallah” (diberkati Allah) ketika melihat sesuatu yang baik atau indah; membaca doa perlindungan dari ain, seperti surat Al Falaq dan An Nas, ayat Kursi, dan doa Nabi SAW: "A’udzu bi kalimatillahi at-tammati min syarri ma khalaq" (aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya); melakukan ruqyah syar’iyyah, yaitu membacakan ayat-ayat Al Quran atau doa-doa yang sahih atas orang atau benda yang terkena ain; memohon ampun kepada Allah SWT dan bertaubat dari sifat iri dan dengki yang bisa menyebabkan ain; dan berusaha untuk bersyukur dan ridha atas apa yang dimiliki dan tidak membanding-bandingkan dengan orang lain.

You May Also Like

0 komentar