Apa itu anxiety ? dan cara mengatasinya

by - November 12, 2023

Anxiety: Apa Itu, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Anxiety adalah respon alami tubuh terhadap stres. Ini adalah perasaan takut atau cemas tentang apa yang akan terjadi. Misalnya, pergi ke wawancara kerja atau memberikan pidato di hari pertama sekolah. Merasakan anxiety sesekali adalah bagian normal dari hidup. Namun, orang dengan gangguan anxiety seringkali memiliki kekhawatiran dan ketakutan yang intens, berlebihan, dan persisten tentang situasi sehari-hari. Seringkali, gangguan anxiety melibatkan episode berulang dari perasaan anxiety dan ketakutan atau teror yang mencapai puncak dalam hitungan menit (serangan panik). Perasaan anxiety dan panik ini mengganggu aktivitas sehari-hari, sulit dikendalikan, tidak sesuai dengan bahaya sebenarnya, dan bisa berlangsung lama. Anda mungkin menghindari tempat atau situasi untuk mencegah perasaan ini. Gejala dapat dimulai sejak masa kanak-kanak atau remaja dan berlanjut hingga dewasa. Ada beberapa jenis gangguan anxiety, seperti gangguan anxiety umum, gangguan anxiety sosial (fobia sosial), fobia spesifik, dan gangguan anxiety pemisahan. Anda bisa memiliki lebih dari satu gangguan anxiety. Terkadang anxiety juga disebabkan oleh kondisi medis yang memerlukan pengobatan. Apapun bentuk anxiety yang Anda alami, pengobatan dapat membantu.

Penyebab anxiety 

Penyebab anxiety atau gangguan kecemasan belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang diduga berperan dalam memicunya, antara lain:

  • Adanya aktivitas berlebihan pada bagian otak yang mengendalikan emosi dan tingkah laku .
  • Ketidakseimbangan hormon serotonin dan noradrenalin di otak . Hormon-hormon ini berpengaruh pada suasana hati, kesehatan mental, dan fungsi tubuh.
  • Riwayat keluarga dengan gangguan kecemasan atau penyakit mental lainnya . Faktor genetik bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami anxiety.
  • Pengalaman traumatis, seperti kekerasan, pelecehan, bencana, atau perang . Trauma bisa menyebabkan stres pasca-trauma (post-traumatic stress disorder/PTSD) yang merupakan salah satu jenis gangguan kecemasan.
  • Penyakit kronis yang menyakitkan atau mengancam jiwa, seperti kanker, diabetes, atau jantung. Penyakit-penyakit ini bisa menimbulkan rasa takut, khawatir, atau stres yang berlebihan.
  • Kepribadian yang cenderung mudah cemas, perfeksionis, atau rendah diri. Kepribadian ini bisa membuat seseorang sulit menghadapi tantangan atau tekanan hidup.

Gejala dari anxiety bisa bervariasi tergantung pada jenis gangguan kecemasan yang dialami. Namun, ada beberapa gejala umum yang sering muncul pada orang dengan anxiety disorder, yaitu:

  • Kekhawatiran yang berlebihan dan sulit dikendalikan
  • Merasa gelisah, gugup, atau tegang
  • Cemas atau panik tanpa alasan yang jelas
  • Kelelahan atau mudah lelah
  • Kesulitan berkonsentrasi atau mengingat sesuatu
  • Gangguan tidur, seperti insomnia, mimpi buruk, atau bangun terlalu dini
  • Gejala fisik, seperti jantung berdebar, napas pendek, berkeringat, gemetar, mual, atau sakit perut
  • Menghindari situasi atau tempat yang menimbulkan rasa cemas atau panik
  • Perubahan suasana hati, seperti mudah marah, sedih, atau takut
  • Gangguan makan, seperti kehilangan nafsu makan atau makan berlebihan

Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas secara terus-menerus dan mengganggu aktivitas sehari-hari Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau psikolog untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat .

Mengatasi anxiety

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi anxiety, antara lain:

  • Mengatur napas dengan perlahan-lahan dan dalam-dalam. Cara ini bisa membantu menenangkan tubuh dan pikiran, serta mengurangi aktivitas saraf yang menyebabkan rasa cemas .
  • Fokuskan pikiran pada aktivitas yang sedang dijalani. Jangan biarkan rasa cemas menguasai pikiran dan mengganggu konsentrasi. Cobalah untuk melanjutkan rencana atau pekerjaan yang sudah ditetapkan.
  • Sediakan waktu untuk diri sendiri. Carilah tempat atau cara yang bisa membuat Anda merasa rileks, seperti meditasi, mandi air hangat, pijat, atau mendengarkan musik. Hal ini bisa membantu mengalihkan pikiran dari hal-hal yang membuat cemas.
  • Berolahraga secara teratur. Olahraga bisa membantu melepaskan endorfin, hormon yang membuat Anda merasa bahagia dan nyaman. Olahraga juga bisa meningkatkan kepercayaan diri, kesehatan, dan kualitas tidur .
  • Makan makanan sehat dan seimbang. Makanan yang Anda konsumsi bisa mempengaruhi mood dan energi Anda. Hindari makanan yang mengandung kafein, alkohol, atau gula berlebih, karena bisa memperburuk gejala anxiety .
  • Berbicara dengan orang yang Anda percaya. Menceritakan perasaan atau masalah Anda kepada orang lain bisa membuat Anda merasa lega dan didukung. Anda bisa berbicara dengan teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental yang bisa memberikan saran atau terapi .
  • Mengubah pola pikir negatif menjadi positif. Cara Anda berpikir tentang diri sendiri dan situasi yang Anda hadapi bisa mempengaruhi rasa cemas Anda. Cobalah untuk mengidentifikasi pikiran negatif yang tidak realistis atau berlebihan, dan gantilah dengan pikiran positif yang lebih rasional dan optimis .
  • Mencari bantuan profesional jika anxiety tidak kunjung membaik. Jika gejala anxiety sudah sangat mengganggu kehidupan Anda, sebaiknya Anda mencari bantuan dari dokter atau psikolog yang bisa memberikan pengobatan yang sesuai. Pengobatan untuk anxiety biasanya meliputi obat-obatan, terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy/CBT), atau kombinasi keduanya.

Mengatasi anxiety dari sudut pandang Islam

Selain itu, bagi Anda yang beragama Islam, ada juga beberapa cara mengatasi anxiety dari sudut pandang Islam, yaitu:

  • Berserah diri kepada Allah SWT. Yakinlah bahwa segala sesuatu terjadi atas izin Allah SWT dan Allah SWT tidak akan memberikan beban melebihi kemampuan hamba-Nya. Berdoalah kepada Allah SWT untuk meminta pertolongan, perlindungan, dan ketenangan hati. Bacalah ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan anxiety, seperti surah Al-An’am ayat 59, surah Al-Baqarah ayat 286, surah At-Taubah ayat 51, atau surah Al-Insyirah ayat 5-6.
  • Mendekatkan diri kepada Allah SWT. Perbanyaklah ibadah, seperti sholat, zikir, puasa, sedekah, atau haji. Ibadah bisa membantu membersihkan hati dari kegelisahan dan mendamaikan jiwa. Ibadah juga bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman: “Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” (surah Ar-Ra’d ayat 28).
  • Berpikir positif dan optimis. Hindarilah pikiran negatif yang bisa memperburuk anxiety. Cobalah untuk melihat sisi baik dari setiap masalah atau situasi. Bersyukurlah atas nikmat yang Allah SWT berikan dan jangan mengeluh atas ujian yang Allah SWT cobaikan. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman: “Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri.” (surah Luqman ayat 12).
  • Mencari dukungan sosial. Berbagilah perasaan atau masalah Anda dengan orang-orang yang Anda percaya, seperti keluarga, teman, atau ulama. Mereka bisa memberikan nasihat, dukungan, atau bantuan yang Anda butuhkan. Jangan menyendiri atau menutup diri dari lingkungan sekitar. Dalam hadist, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya seorang mukmin itu bagi mukmin yang lain bagaikan satu bangunan; sebagian dari bangunan itu menguatkan sebagian lainnya.” (HR Bukhari no 481).
  • Menjaga kesehatan fisik. Kesehatan fisik bisa mempengaruhi kesehatan mental. Oleh karena itu, jagalah kesehatan tubuh dengan cara berolahraga secara teratur, makan makanan sehat dan bergizi, minum air yang cukup, istirahat yang cukup, dan hindari rokok, alkohol, atau narkoba. Kesehatan fisik bisa membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood.
  • Mencari bantuan profesional jika perlu. Jika anxiety sudah sangat parah dan mengganggu fungsi normal Anda, jangan ragu untuk mencari bantuan dari dokter atau psikolog yang kompeten. Mereka bisa memberikan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai untuk anxiety Anda. Pengobatan bisa meliputi obat-obatan, terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy/CBT), atau kombinasi keduanya.

You May Also Like

0 komentar